Thursday, September 1, 2005

Kemarin

Pagi hari begini biasanya udara lebih segar,
namun entah kenapa dadaku sesak karena sesuatu yang membebani.
Cahaya yang seharusnya muncul tidak terbit hari ini, matahariku tidak terbit hari ini.

apakah kita bisa rindu pada sesuatu yang pasti ada? apakah kita akan rindu dengan sesuatu yang luar biasa, yang mungkin tak pernah dan tak akan ada?
mungkinkah kita merasakan kehampaan atas ketidakhadiran sesuatu yang hanya berlalu, tidak menetap? apakah kita bisa memegang sebuah bayangan?

sebentar saja kita jenguk sebuah kesepahaman yang tidak mengerti kenyataan, dan sejenak pula kita menghirup udara langit yang biru palsu atas kebohongan mata pada otak. sakit menjadi satu dengan loncatan menuju tebing seberang tanpa batas, tanpa tali, melompat terhadap sesuatu yang mungkin tak sampai. setengah dari ranjauku meledak di awan, setengah lagi aku jual untuk beli nasi.

apa yang harus dipercaya bila kata, tindak dan pikiran tak selaras, tak memiliki benang merah... apa yang harus kita dengarkan bila bumi tak berbicara, dan langit hanya mau bercengkerama dengan matahari dan awan? bulan mungkin akan datang menyusul bila matahari sudah pulang.

selamatkan dirimu dari sesuatu yang tak pernah ada. selamatkan diriku jua.

No comments:

Post a Comment