Monday, September 5, 2005

Berjalan Atau Berdiri Di Atas Roda?

sudah setahun lebih aku memikirkan mengenai peningkatan kemampuan perjalananku, yang semula berawal dari berjalan kaki, kemudian beralih ke sepeda, dan sempat ke mobil ayahku sebelum aku pindah ke ibu kota dan memutuskan tidak menggunakan mobil. bukan soal menyupir; tapi lebih ke persoalan mobilnya sendiri. mobil ayahku sudah sangat tua, sudah seumuran denganku, dan sistem pendingin udaranya tidak berjalan dengan baik. keadaan ini sah-sah saja dilewati ketika aku tinggal di bandung yang dingin itu, namun jakarta bak perangkat memasak manusia yang besar. belum lagi soal jarak yang harus kutempuh dari rumah ke kantor (yang akhirnya membuatku mencari penyewaan kamar di tempat yang lebih strategis). mobil tersebut, atas saranku, akhirnya dijual, kemudian ayahku membeli mobil baru yang berpendingin baik, dan lebih mudah dirawat.
jarak-jarak yang kutempuh selama kehidupanku di jakarta sebenarnya tidak banyak dilewati saat-saat jam kantor, namun justru saat malam hari serta akhir pekan. kehidupan sungguh terasa lebih praktis (kadang-kadang) saat menggunakan mobil; walaupun semakin hari, semakin tinggi biaya bensin, parkir dan kesabaran yang harus kita bayar untuk kepraktisan ini. aku sampai detik ini masih bingung, dan kenyataan bahwa sebentar lagi harga bensin dan parkir akan naik menambah kebingunganku.
belum soal mengumpulkan uang untuk membeli mobil, karena semenjak aku kecil, aku tidak pandai menyisihkan uang untuk sebuah keperluan yang lebih jangka panjang. barang-barang yang aku beli hampir semuanya adalah hasil membeli dengan tunai; hanya pesawat televisi aku yang aku cicil pakai kartu kredit yang juga baru. mungkin, dengan pemikiran pembelian sesuatu yang cukup mahal ini, aku bisa mulai belajar "menyisihkan" uang, kalaupun bukan menabung.
tapi... aku masih bingung. bila aku sudah punya mobil, aku mau pergi ke mana?

No comments:

Post a Comment