Friday, October 2, 2009

Batik, Revolusi, dan #IndonesiaUnite

Hari ini, 2 Oktober 2009, batik akan diresmikan oleh UNESCO sebagai World Heritage dari Indonesia. Tepatnya batik tulis sih, tapi ya batik. Banyak masyarakat Indonesia akan merayakan hal ini, dan turut bangga akan warisan budayanya, dengan menggunakan batik pada hari ini. Berhubung gue belum berangkat dari rumah, kita lihat saja seberapa banyak orang pakai batik.

Masih belum jam 8 pagi, udah banyak orang yang mempertanyakan; "jangan-jangan euphoria sesaat" atau "kalau cuma sehari pakai batik, nggak ada gunanya". Sangat valid kok pertanyaan-pertanyaan tersebut kok. Sudah terlalu banyak contoh dan kejadian di mana kebanggaan berbangsa Indonesia terlarut dalam berbagai kegiatannya masing-masing setelah semangat menggebu-gebu beberapa saat (seperti halnya yang dikatakan terjadi atau akan terjadi dengan #indonesiaunite).

Memang memakai batik nggak akan tiba-tiba merubah rakyat kita menjadi lebih baik, pemerintah melayani rakyat lebih baik, rakyat yang di Sumatera Barat yang baru kena musibah bisa cepat tertanggulangi. Make batik sehari cuma akan mengganti apa yang kita pakai hari ini, dan kita kemungkinan besar akan memakai kembali kaos bermerk luar kita pada hari besoknya (walaupun mungkin tetap buatan Indonesia).

Tapi 'Hari Pakai Batik' sudah melakukan apa yang gagal dilakukan oleh doktrin PMP ke beberapa generasi, bahkan sesuatu yang hanya sedikit berhasil oleh #indonesiaunite, yaitu - kembali mengedepankan bangga menjadi bangsa Indonesia ke dalam kesadaran umum khayalak ramai.

Sedikit mundur ke sejarah Indonesia ya. Revolusi dan proklamasi kemerdekaan bangsa kita tidak akan terjadi kalau tidak didukung faktor kekalahan Jepang di PD II yang menyebabkan kekosongan kekuasaan di Indonesia, tidak hadirnya Belanda ataupun pasukan Sekutu di Indonesia, dan semangat generasi '45 yang cepat mengambil kesempatan untuk menyatakan proklamasi kemerdekaan. Memang bangsa kita merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, tapi kalau kita meriset sedikit, sebagian besar dunia baru mengakui kemerdekaan Indonesia terjadi tahun 1949. Intinya, setelah kita memproklamirkan kemerdekaan pun, gerakan revolusi tetap harus berjuang penuh sampai 1949 hingga diakui dunia.

Perjuangan hari ini mungkin bukan berupa perjuangan fisik dengan senjata dan pergerakan prajurit - tapi tidak berarti bukan perjuangan. Perjuangan hari ini adalah merebut perhatian masyarakat Indonesia dan dunia, di dunia yang begitu penuh kebisingan informasi ini, untuk mengingat dan turut berbangga berbangsa Indonesia. Untuk hari ini, perwujudan perjuangan itu adalah menganjurkan rakyat Indonesia untuk memakai batik.

Semangat #indonesiaunite yang sepertinya sudah tidak terlalu terlihat, sebenarnya sudah mencapai misinya yang terutama: menginspirasi orang untuk membuat Indonesia lebih baik. Tidak perlu sesuatu yang besar; dengan merubah sedikit demi sedikit, misalnya, kebiasaan orang membuang sampah sembarangan menjadi membuang sampah pada tempatnya, akan membuat negara ini lebih baik, bangsa ini lebih baik.

Perubahan mulai dari kita masing-masing, bukan dari birokrat, bukan dari pemerintahan (biarkan mereka melakukan perubahan sendiri). Jadi, pakailah batik dengan bangga hari ini, dengan sepenuhnya sadar bahwa itu adalah langkah pertama yang kecil, untuk membuat Indonesia lebih baik, di mata kita dan di mata dunia.

Perjuangan sudah mulai kawan!

1 comment:

  1. yap batik dan IndonesiaUnite, tidak seribet Pancasila, alhamdulillah sama-sama ngena :D ahhaa.. btw slmt jg nominee d pb award, boleh vota sy loh :D

    ReplyDelete