Kemarin malam, gue dan Saskia makan malem di sebuah restoran bernama Kep, di jalan Mac Thi Buoi, Distrik 1. Makanannya lumayan, harga agak mahal, dan menurut saya lebih enak restoran sebelahnya yang bernama An Bistro.
Anyway. Saat menunggu makanan, waiternya berusaha mengajak ngobrol dengan bahasa Inggris terpatah-patah dan logat Vietnam kental, menanyakan hal-hal standar yang sering ditanyakan ke orang asing. Biasanya ditanya asal dari negara mana (yang selalu gue jawab "Indonesia!" dengan lantang), di Vietnam berlibur atau bekerja (bekerja, tentunya), dan kadang-kadang bekerja di mana.
Saya jawab BHD, nama kantor gue. Mungkin karena dia kurang mengerti logat orang Indonesia, dia sampai minta dituliskan di kertas - akhirnya gue kasih kartu nama, sambil gue dan Saskia menjelaskan sedikit tentang apa yang dikerjakan BHD.
Nah, setelah itu mulai aneh: mungkin karena melihat jabatan di kartu nama, dia langsung bilang, "can I apply to you? Work with you?"
Gue kaget dong. Nih orang lagi ngelayanin gue di tempat kerjanya, kok malah minta kerjaan? Dia menawarkan diri jadi supir, sampai kasih liat SIMnya segala. Pas gue bilang gue ke mana-mana milih pake xe om (ojek), dia tanya, ya udah, mungkin perlu sekretaris? Gue geleng-geleng kepala aja, sambil masih bingung.
Di satu sisi orang ini bagus, dibandingkan dengan beberapa orang kantor yang bisa tiba-tiba minta berhenti kerja tanpa jelas rencana ke depan apa - dia agresif mencari penghidupan lebih baik. Tapi kok tetep, caranya agak salah ya. Gimana caranya gue mau mempertimbangkan sekalipun mempekerjakan orang, kalau ditodong CV pas makan?
No comments:
Post a Comment