Sunday, September 28, 2008
Merdeka!
The news of melamin showing up in Chinese milk products shows how desperate the companies are for better margins (and more money).
I read about middle-class Californians living in their cars in Santa Barbara, because they lost their homes.
America is digging its own hole with the $700 billion bank bailout.
Japan's government is a mess while their economy is also hurt by the goings-on in America - and they posted a rare trade deficit.
Russia is pissing off everybody, to no apparent reason.
For all its faults, Indonesia doesn't seem so bad anymore.
Thursday, September 25, 2008
Habib Riziek, My New Hero
Sunday, September 21, 2008
Pornografi Apa?
Kadang-kadang menarik untuk membaca artikel dari website berita asing yang membahas kejadiaj-kejadian di Indonesia – seperti disahkannya RUU Pornografi. Yang tersirat dari artikel tersebut adalah wartawan yang menulisnya sedang geleng-geleng kepala dan berkata, ‘ tujuannya apa sih?’
Gue harus agak setuju – pornografi memang tidak dimaksudkan untuk konsumsi masal, dan perlu ada usaha untuk menghindari materi tersebut diakses anak-anak di bawah umur. Untuk orang dewasa, ini lebih ke persoalan kontrol diri dan pendirikan – dan media yang bertanggung jawab. Bukannya sebuah undang-undang justru menjaga ini? Kita bahkan gak bisa mengatur motor-motor di jalanan, tapi masa kita mau mengatur baju yang dipakai orang, yang adalah pasal terabsurd dari undang-undang ini? Bukannya mencari cara untuk dapat mengayomi semua orang, malahan melarang semuanya; lebih tidak merepotkan. Gue nggak bilang pornografi itu bener – dan gue ga mau jadi orang munafik juga – tapi kan bisa diatur dengan lebih baik, ketimbang dianggap seolah-olah usus buntu terinfeksi.
Itu kayak ngomong bahwa ‘karena gue nggak bisa mengendalikan nafsu gue, elu perlu berhenti berpakaian seksi atau berbuat yang membangkitkan nafsu’. Sama aja dengan spanduk-spanduk yang gue pernah liat yang mengatakan ‘untuk yang berpuasa, selamat berpuasa. Untuk yang tidak berpuasa, hargailah yang sedang berpuasa’ – yang menurut gue egois dan hanya berpikir dari satu sisi aja. Kapan dong kita sebagai Muslim menghargai orang lain? Konon katanya kita nggak bisa mengucapkan Selamat Natal. Gue nggak melihat alasan kenapa kita harus berpikir kita lebih baik dari orang lain – terutama karena kasus-kasus seperti ini justru menunjukkan sebaliknya.
Lagi-lagi orang-orang yang seharusnya lebih tahu dari kita, dan lebih pintar dari kita – seperti temen-temen di DPR/MPR – telah menunjukkan sebaliknya. Kancah politik malah memperbodoh bangsa – dan undang-undang pornografi adalah sebuah gerakan politis, dan bukan moral, yang membuatnya sesuatu yang bodoh – dan di saat moral harusnya mengenai pengertian, politik memaksa moral menjadi isu polisi pikiran.
Gimana caranya kita mau keluar dari lubang dan bergabung dengan masyarakat dunia, kalau politisi kita malah menarik kita makin dalam?
Friday, September 19, 2008
What Porn?
Tuesday, September 9, 2008
It Is Only A Wordly Desire.... Yet There Is Desire
And they are making a big deal of a new software feature called Genius, which basically matches up your playlist with what is the most suitable - we'll see about that.
Something about the Apple marketing machine just makes people simply want.
Attention Moonlighters
It's also proof of the sad state of affairs in Thailand - politics resorting to appearances on cooking shows to bring down an opponent.... what's next, voting for your president through a cook-a-thon?